Literasi Digital (berkah di tengah musibah)
Pandemi belum berlalu, dimana mau-tidak-mau, suka-tidak-suka telah mengubah banyak hal dalam kehidupan manusia.
Rutinitas kegiatan belajar mengajar di sekolah menjadi salah satu hal yang terdampak besar itu. Banyak hal menjadi tidak pasti, termasuk ketidakpastian yang menimbulkan pertanyaan di benak para guru -yang menjadi ujung tombak pembelajaran di kelas- “bagaimana nantinya belajar yang tidak dari ruang kelas?”
Pertanyaan ini tentu beralasan, bagaimana cara mengganti media tatap muka namun tidak meninggalkan esensi pembelajaran. Ibarat kata, walau badai menghadang pembelajaran harus tetap berjalan. Tentu tidak mudah, namun bukankah Allah telah berfirman “Setiap kesulitan, ada kemudahan”?
Kemudahan itu bernama Teknologi.
Ya, teknologi akan menjadikan sesuatu yang menjadikan jarak dan waktu menjadi tidak berarti. Teknologi bukan hal baru dalam pembelajaran, namun pandemi menjelma menjadi faktor yang “memaksa” teknologi mutlak digunakan dan dikuasai untuk menyambut era baru pembelajaran.
SMA Negeri 1 Balikpapan dan segenap civitas akademiknya menyadari bahwa kemampuan literasi (utamanya saat ini adalah kemampuan literasi digital untuk menjalankan teknologi) adalah sebuah keniscayaan bagi seorang guru untuk terus dapat terhubung dengan profesinya, oleh karenanya manajemen SMA Negeri 1 Balikpapan terus berbenah dengan memberikan support dan fasilitasbagi para guru untuk meningkatkan kompetensi literasi digitalnya
Dalam upaya menjawab perubahan paradigma belajar era pandemi dan peningkatan mutu kompetensi literasi digital ini, pada tanggal 29-30 April 2021 bertempat di Ruang Audio Visual dan dengan protokol kesehatan, telah terselenggara Workshop Digital Learning Class berbasis Akun Guru SMA belajar.id. Media ini tentu menjadi angin segar bagi para guru SMA Negeri 1 Balikpapan untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam memaksimalkan kemampuan literasi digital untuk menjalankan pembelajaran.
Kegiatan ini tentu hanya media belajar dan teknologi hanya sebuah alat, karena sejatinya nyawa dari sebuah pembelajaran tetap ada di tangan dan hati bapak/ibu guru yang semangat dan kepeduliannya kepada sang murid, tidak luntur meski diterpa sebuah badai bernama pandemi.
Pada akhirnya semoga musibah ini menjadikan kita makin kuat, maka mari tetap semangat, bergandengan tangan dan saling menguatkan, Bapak/Ibu. (TN)
Maju terus Pendidikan Indonesia.
SALAM LITERASI.